majas
majasBerikut macam-macam
majas.
A. Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasanbeserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Klimaks : Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa
hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan
membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal
berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri
itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany
Majas Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan
sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang
saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara
berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca
beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan,
kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Majas Interupsi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau
bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih
menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu
disebut oleh perempuan lain.
Majas Eksklmasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata
seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan
menggigil.
Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam
keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas
permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan
terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Majas Silepsis dan Zeugma : Adalah gaya dimana orang mempergunakan
dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata
yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Majas Apofasis atau Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh :
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Majas Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah
jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal
yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa
pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku
akan datang
Majas Tautologi: Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam
kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah
apel merah
Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih
diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami
melihat peranginya.
Majas Retoris : Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato
atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu
unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri
oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi
)
Majas Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Majas Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain
yang berdampingan dalam kalimat.
Majas Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau
bagian kata yang berlainan.
Majas Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan
maksud yang sebenarnya.
Majas Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana,
dihubungkan dengan kata penghubung.
B. Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan
tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini
sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal
rumahnya besar dan mewah )
Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku
manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang
mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh: Hujan itu
menari-nari di atas genting
Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,
” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama
air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan
benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. contoh:
Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk
lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra
yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang
mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya
berhenti ketika bertemu dengan laut.
Majas Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan
Thailand.
Majas Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau
dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap
halus. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa
kurang pantas sebagaimana adanya.
Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat
berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang
menggeliat.
Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau
disamarkan dalam cerita.
Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan
yang lebih pendek.
Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
Majas Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau
lambang untuk menyatakan maksud.
Majas Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun
dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya
seperti benang kusut.
Majas Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena
sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
Majas Antonomasia: Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh,
gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang
Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
Majas Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau
pekerjaan orang.
Majas Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda
lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia menggunakan
Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)
Majas Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai
untuk menunjukkan hubungan karib.
Majas Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan
benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Majas Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk
menunjukkan keseluruhan objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan
batang hidungnya.
C. Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan
dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
Majas Antitesis : Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata
yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya
ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan
sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan
Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum
ada)
Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang
seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang
dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Majas Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian
kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai
Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal
yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
D. Macam-macam Majas Sindiran
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas sindiran beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Sinisme : Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide
bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh:
Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
Majas Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau
parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun!
Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Majas Innuendo: Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya
Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya
dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu
seperti kaset kusut.
Majas Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. Adalah gaya bahasa
yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh:
Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat
masuk ketelinga
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.com
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.com
Berikut macam-macam
majas.
A. Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasanbeserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Klimaks : Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa
hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan
membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal
berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri
itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany
Majas Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan
sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang
saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara
berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca
beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan,
kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Majas Interupsi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau
bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih
menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu
disebut oleh perempuan lain.
Majas Eksklmasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata
seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan
menggigil.
Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam
keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas
permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan
terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Majas Silepsis dan Zeugma : Adalah gaya dimana orang mempergunakan
dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata
yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Majas Apofasis atau Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh :
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Majas Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah
jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal
yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa
pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku
akan datang
Majas Tautologi: Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam
kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah
apel merah
Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih
diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami
melihat peranginya.
Majas Retoris : Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato
atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu
unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri
oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi
)
Majas Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Majas Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain
yang berdampingan dalam kalimat.
Majas Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau
bagian kata yang berlainan.
Majas Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan
maksud yang sebenarnya.
Majas Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana,
dihubungkan dengan kata penghubung.
B. Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan
tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini
sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal
rumahnya besar dan mewah )
Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku
manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang
mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh: Hujan itu
menari-nari di atas genting
Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,
” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama
air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan
benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. contoh:
Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk
lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra
yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang
mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya
berhenti ketika bertemu dengan laut.
Majas Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan
Thailand.
Majas Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau
dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap
halus. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa
kurang pantas sebagaimana adanya.
Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat
berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang
menggeliat.
Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau
disamarkan dalam cerita.
Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan
yang lebih pendek.
Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
Majas Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau
lambang untuk menyatakan maksud.
Majas Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun
dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya
seperti benang kusut.
Majas Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena
sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
Majas Antonomasia: Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh,
gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang
Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
Majas Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau
pekerjaan orang.
Majas Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda
lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia menggunakan
Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)
Majas Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai
untuk menunjukkan hubungan karib.
Majas Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan
benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Majas Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk
menunjukkan keseluruhan objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan
batang hidungnya.
C. Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan
dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
Majas Antitesis : Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata
yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya
ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan
sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan
Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum
ada)
Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang
seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang
dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Majas Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian
kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai
Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal
yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
D. Macam-macam Majas Sindiran
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas sindiran beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Sinisme : Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide
bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh:
Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
Majas Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau
parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun!
Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Majas Innuendo: Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya
Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya
dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu
seperti kaset kusut.
Majas Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. Adalah gaya bahasa
yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh:
Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat
masuk ketelinga
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.com
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.com
Berikut macam-macam
majas.
A. Macam-macam Majas Penegasan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas penegasanbeserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Klimaks : Adalah semacam gaya bahasa yang menyatakan beberapa
hal yang dituntut semakin lama semakin meningkat. Contoh : Kesengsaraan
membuahkan kesabaran, kesabaran pengalaman, dan pengalaman harapan.
Majas Antiklimaks: Adalah gaya bahasa yang menyatakan beberapa hal
berurutan semakin lma semakin menurun. Contoh : Ketua pengadilan negeri
itu adalah orang yang kaya, pendiam, dan tidak terkenal namany
Majas Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan
sesuatu, tetapi kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang
saudara-saudara, eh maaf, silakan makan.
Majas Asindeton : Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara
berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca
beralih pada hal yang disebutkan. Contoh : Dan kesesakan kesedihan,
kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Majas Interupsi adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata atau
bagian kalimat yang disisipkan di dalam kalimat pokok untuk lebih
menjelaskan sesuatu dalam kalimat. Contoh : Tiba-tiba ia-suami itu
disebut oleh perempuan lain.
Majas Eksklmasio : Adalah gaya bahasa yang menggunakan kata-kata
seru atau tiruan bunyi. Contoh : Wah, biar ku peluk, dengan tangan
menggigil.
Majas Enumerasio : Adalah beberapa peristiwa yang membentuk satu
kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam
keseluruhannya tanpak dengan jelas. Contoh : Laut tenang. Di atas
permadani biru itu tanpak satu-satunya perahu nelayan meluncur
perlahan-lahan. Angin berhempus sepoi-sepoi. Bulan bersinar dengan
terangnya. Disana-sini bintang-bintang gemerlapan. Semuanya berpadu
membentuk suatu lukisan yang haromonis. Itulah keindahan sejati.
Majas Silepsis dan Zeugma : Adalah gaya dimana orang mempergunakan
dua konstruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan dua kata
yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai hubungan sebuah kata
dengan dua kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya mempunyai
hubungan dengan kata pertama. Contoh : ia menundukkan kepala dan
badannya untuk memberi hormat kepada kami.
Majas Apofasis atau Preterisio : Adalah gaya bahasa dimana penulis
atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal. Contoh :
Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah
menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Majas Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah
jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh: Saya naik tangga ke atas.
Majas Aliterasi: Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal
yang sama. Contoh : Keras-keras kena air lembut juga
Majas Paralelisme: Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa
pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku
akan datang
Majas Tautologi: Adalah gaya bahasa yang mengulang sebuah kata dalam
kalimat atau mempergunakan kata-kata yang diterangkan atau mendahului.
Contoh : Kejadian itu tidak saya inginkan dan tidak saya harapkan
Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama
dengan makna yang berbeda. Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah
apel merah
Majas Anastrof atau Inversi : Adalah gaya bahasa yang dalam
pengungkapannya predikat kalimat mendahului subejeknya karena lebih
diutamakan. Contoh : Pergilah ia meninggalkan kami, keheranan kami
melihat peranginya.
Majas Retoris : Adalah pernyataan yang dipergunakan dalam pidato
atau tulisan dengan tujuan untuk mencapai efek yang lebih mendalam dan
penekanan yang wajar, dan sama sekali tidak menghendaki adanya suatu
jawaban. Contoh : Siapakah yang tidak ingin hidup ?
Majas Elipsis: Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu
unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri
oleh pembaca. Contoh : Kami ke rumah nenek ( penghilangan predikat pergi
)
Majas Alonim: Penggunaan varian dari nama untuk menegaskan.
Majas Kolokasi: Asosiasi tetap antara suatu kata dengan kata lain
yang berdampingan dalam kalimat.
Majas Pararima: Pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau
bagian kata yang berlainan.
Majas Preterito: Ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan
maksud yang sebenarnya.
Majas Sigmatisme: Pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Majas Polisindenton: Pengungkapan suatu kalimat atau wacana,
dihubungkan dengan kata penghubung.
B. Macam -macam Majas Perbandingan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas perbandingan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan
tujuan merendahkan diri. Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini
sebagai tanda terima kasihku atau Mampirlah ke gubuk saya ( Padahal
rumahnya besar dan mewah )
Majas Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan
sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.ah mencapai langit.
Contoh: Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Majas Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku
manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia. Atau yang
mengumpamakan benda mati sebagai makhluk hidup. Contoh: Hujan itu
menari-nari di atas genting
Majas Simile : Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang
dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan,
” umpama”, “ibarat”,”bak”, bagai”. Membandingkan suatu dengan keadaan
lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya. contoh: Kau umpama
air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta
berkorban apa saja.
Majas Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan
benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama. contoh:
Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.
Majas Antropomorfisme: Metafora yang menggunakan kata atau bentuk
lain yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.
Majas Sinestesia: yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra
yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.
Majas Alegori: Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau
penggambaran. Contoh: Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang
mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya
berhenti ketika bertemu dengan laut.
Majas Totum pro parte: Pengungkapan keseluruhan objek padahal yang
dimaksud hanya sebagian. contoh:Indonesia bertanding volly melawan
Thailand.
Majas Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau
dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap
halus. contoh:Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
Majas Disfemisme: Pengungkapan pernyataan tabu atau yang dirasa
kurang pantas sebagaimana adanya.
Majas Fabel: Menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat
berpikir dan bertutur kata. contoh:Perilakunya seperti ular yang
menggeliat.
Majas Parabel: Ungkapan pelajaran atau nilai tetapi dikiaskan atau
disamarkan dalam cerita.
Majas Perifrasa: Ungkapan yang panjang sebagai pengganti ungkapan
yang lebih pendek.
Majas Eponim: Menjadikan nama orang sebagai tempat atau pranata.
contoh:Kita bermain ke rumah Ina.
Majas Simbolik: Melukiskan sesuatu dengan menggunakan simbol atau
lambang untuk menyatakan maksud.
Majas Asosiasi: perbandingan terhadap dua hal yang berbeda, namun
dinyatakan sama. Contoh: Masalahnya rumit, susah mencari jalan keluarnya
seperti benang kusut.
Majas Alusio: Pemakaian ungkapan yang tidak diselesaikan karena
sudah dikenal. Contoh: Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya
Majas Antonomasia: Adalah yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh,
gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang
Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
Majas Aptronim: Pemberian nama yang cocok dengan sifat atau
pekerjaan orang.
Majas Metonimia: Pengungkapan berupa penggunaan nama untuk benda
lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:Ia menggunakan
Jupiter jika pergi ke sekolah (Motor merk Jupiter)
Majas Hipokorisme: Penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai
untuk menunjukkan hubungan karib.
Majas Depersonifikasi: Pengungkapan dengan tidak menjadikan
benda-benda mati atau tidak bernyawa.
Majas Pars pro toto: Pengungkapan sebagian dari objek untuk
menunjukkan keseluruhan objek. contoh:Sejak kemarin dia tidak kelihatan
batang hidungnya.
C. Macam-macam Majas Pertentangan
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas pertentangan beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Oksimoron : adalah gaya bahasa yang mengandung pertentangan
dengan mempergunakan kata-kata yang berlawanan dalam frasa yang sama.
Contoh : Keramah-tamahan yang bengis
Majas Antitesis : Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata
yang berlawanan maknanya. Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil,
smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Majas Anakronisme : Adalah gaya bahasa yang menunjukkan adanya
ketidak sesuaian uraian dalam karya sastra dalam sejarah, sedangkan
sesuatu yang disebutkan belum ada saat itu. Contoh : dalam tulisan
Cesar, Shakespeare menuliskan jam berbunyi tiga kali (saat itu jam belum
ada)
Majas Paradoks : Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang
seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang
dikemukakan berbeda. Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Majas Repetisi adalah perulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian
kalimat yang dianggap penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks
yang sesuai
Majas Kontradiksi interminus: Pernyataan yang bersifat menyangkal
yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya.
D. Macam-macam Majas Sindiran
Dan berikut ini adalah berbagai macam dari majas sindiran beserta
contohnya yang berhasil blogbintang.com dapatkan :
Majas Sinisme : Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide
bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi). Contoh:
Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?
Majas Satire: Ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau
parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.
Ungkapan yang menertawakan atau menolak sesuatu. Contoh : Ya, Ampun!
Soal mudah kayak gini, kau tak bisa mengerjakannya!
Majas Innuendo: Adalah gaya bahasa sindiran dengan mengecilkan
kenyataan yang sebenarnya. Contoh : Ia menjadi kaya raya karena
mengadakan kemoersialisasi jabatannya
Majas Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya
dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut. Contoh: Suaramu merdu
seperti kaset kusut.
Majas Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar. Adalah gaya bahasa
yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan. Contoh:
Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat
masuk ketelinga
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.com
Sumber: http://raytkj.blogspot.com/2013/04/macam-macam-dan-pengertian-majas.html
Konten adalah milik dan hak cipta raytkj.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar