tehnik budidaya ikn
Teknik Budidaya Ikan
Indonesia
merupakan salah satu negara dengan luas perairan hampir dua pertiga
dari luas wilayahnya yaitu sekitar 70%. Wilayah perairan di Indonesia
berdasarkan kandungan kadar garamnya atau salinitas dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis perairan yaitu perairan tawar, perairan payau, dan
perairan laut. Dari ketiga jenis perairan tersebut dapat dihasilkan
suatu produksi perikanan yang memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan
ekonomi nasional yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Indonesia.
Potensi
perikanan budi daya secara nasional diperkirakan sebesar 15,59 juta
hektare (ha) yang terdiri dari potensi air tawar 2,23 juta ha, air payau
1,22 juta ha dan budi daya laut 12,14 juta ha. Pemanfaatannya hingga
saat ini masing-masing baru 10,1 persen untuk budi daya ikan air tawar,
40 persen pada budi daya air payau, dan 0,01 persen untuk budi daya
laut, sehingga secara nasional produksi perikanan budi daya baru
mencapai 1,48 juta ton. Oleh karena itu, untuk tahun 2006 Departemen
Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, menurut Freddy Numberi
(2006), akan menargetkan produksi perikanan pada tahun 2006 mencapai 7,7
juta ton atau meningkat sebesar 13%, yang terdiri dari produksi
perikanan tangkap sebesar 5,1 juta ton dan produksi perikanan budi daya
sebesar 2,6 juta ton, serta konsumsi ikan menjadi 28 kg/kapita/tahun.
Berdasarkan
target produksi perikanan budi daya yang telah ditetapkan oleh
Departemen Kelautan dan Perikanan maka Departemen Pendidikan Nasional
sebagai departemen yang akan menciptakan sumber daya manusia yang
bergelut di bidang kelautan dan perikanan untuk membuat suatu perangkat
pendidikan agar dihasilkan sumber daya manusia yang kompeten sesuai
dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berkembang saat ini.
Perikanan
budi daya baik perikanan air tawar, air payau, dan air laut sangat
potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Sekolah Menengah Kejuruan
merupakan salah satu jenjang pendidikan yang akan menciptakan sumber
daya manusia tingkat menengah
yang terampil dan kompenten sesuai dengan bidang keahliannya
masing-masing. Salah satu bidang keahlian yang ada pada SMK ini adalah
budi daya ikan/budi daya perairan. Dalam bidang keahlian ini akan
dipelajari berbagai macam hal tentang budi daya ikan dari berbagai macam
perairan baik tawar, payau, dan laut yang dalam kegiatan produksi
akuakultur dikenal sebagai budi daya air tawar (freshwater culture), budi daya air payau (brackishwater culture), dan budi daya laut (mariculture).
Salah satu alat bantu yang dapat membantu dalam kegiatan belajar
mengajar di SMK adalah buku. Saat ini ketersediaan buku teks tentang
budi daya ikan di Indonesia masih sangat terbatas. Oleh karena
itu, Departemen Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembinaan SMK,
Dirjen Mandikdasmen mengadakan kegiatan penulisan buku teks yang dapat
digunakan bagi semua kalangan pendidik dan tenaga kependidikan yang ada
di SMK. Buku teks yang akan dipergunakan untuk kegiatan pembelajaran di
SMK bagi bidang keahlian budi daya air tawar, budi daya air payau, dan
budi daya air laut ini diberi judul Budi Daya Ikan. Dalam buku Budi Daya
Ikan ini akan dibahas tentang berbagai topik yang sangat mendukung
pemahaman tentang bagaimana cara melakukan budi daya ikan sesuai dengan
kaidahkaidah dalam melakukan kegiatan produksi budi daya ikan.
Topik-topik pembelajaran ini dikelompokkan dalam beberapa bab yaitu
wadah budi daya ikan, media budi daya ikan, pengembangbiakan ikan,
nutrisi ikan, teknologi pakan buatan, teknologi produksi pakan alami,
hama penyakit ikan, dan genetika ikan.
Komentar
Posting Komentar